Minggu, 23 April 2017

Contoh Kasus Efek Negatif dan Efek Positif pada Game

Nama             : Wandi Muhammad Arif
NPM               : 5C414180
Kelas              : 3IA21
Matkul            : Pengantar Teknologi Game
Dosen            : Syefani Rahma Deski

Contoh Kasus Efek Negatif pada Game : Ayah Kecanduan Main Game, Anak Jatuh dari Apartemen
            Seorang bocah 3 tahun bernama Zhejiang jatuh dari lantai 3 gedung apartemennya, akibat sang ayah terlalu kecanduan dalam memainkan ponselnya.Peristiwa itu bermula setelah keluarga besar Zhejian makan malam. Kala itu sang nenek mencuci piring dan anggota keluarga lain melakukan aktivitas masing-masing. Sedangkan sang ayah, Zhang, tengah mengawasi putrinya sambil bermain game di telepon genggamnya.Zhang sangat khawatir dan mencarinya di setiap sudut ruangan. Saat menemukan jendela terbuka, ia segera menengoknya dan terkejut melihat putrinya berada di lantai bawah. Dalam kondisi sudah berbaring di tanah.
Contoh Kasus Efek Positif pada Game : Dapat Duit Rp 96 Miliar dari Main Game
Pria asal Swedia yang tinggal di Inggris ini memang sangat populer di YouTube. Sekitar 37 juta subscriber terpukau melihat aksinya main game. Dengan audiens sebanyak itu, mudah bagi Felix menarik iklan dan jadi endorser berbagai produk. Itu yang membuatnya kaya. Pemilik video di YouTube, apalagi yang populer, menghasilkan uang dengan menampilkan iklan di videonya. Untuk tiap video yang diputar dengan iklan, Felix mendapat sedikit uang. Dan karena pemirsa videonya begitu banyak, Felix pun kaya raya.


Interaksi Fisik dalam Game



Nama             : Wandi Muhammad Arif
NPM               : 5C414180
Kelas              : 3IA21
Matkul            : Pengantar Teknologi Game
Dosen            : Syefani Rahma Deski


A.  Interaksi Fisik dalam Game

Game…. , kita semua pasti tidak asing dengan kata-kata ini , dan setiap kita mendengar kata – kata ini hal yang ada dalam pikiran kita pasti permainan di komputer , console game ataupun mobile game. Game sendiri sekarang tidak hanya dimainkan oleh anak- anak namun segala usia sekarang memainkan beragam game dengan beragam platformnya. Selain itu tujuan bermain game juga banyak seperti untuk hiburan , menghilangkan rasa bosan ,karna hobby atau bahkan untuk menghilangkan stress!!!.

          Kalau sudah bermain game biasanya kita sampai lupa waktu , yang tadinya hanya unutk mengisi waktu luang malah bisa mengambil waktu kita dan membuat kita malas melakukan kegiatan lain .  Selain memakan waktu bermain game terlalu lama pastimenimbulkan efek fisik pada pemain game itu sendiri .

          Berikut ini akan saya jelaskan beberapa efek fisik yang timbul dari bermain game, yaitu :


  • Efek Positif
     Aktivitas Fisik

Video Game sekarang tidak hanya menggunakan stick (alat kontrol bermain game ) namun banyak juga game yang menggunakan sensor gerak , seperti WII , VR dan OCULUS . hal ini membuat tubuh harus bergerak dan membuat tubuh kita melakukan aktifitas fisik yang cukup melelahkan . jadi kita bisa berolahraga sambil bermain game ,menyenangkan bukan ??

Mengurangi Stress
Seperti yang kita tau tujuan utama diciptakannya game adalah sepagai sarana hiburan ,karna itu bermain video game yang ringan dan menyenangkan bisa mengurangi tingkat stress seseorang , walaupun tak banyak game yang seakrang susah untuk dimainkan dan malah membuat pemainnya merasa stress dan kesal :D.

·    Meningkatkan konsentrasi
Kemampuan konsentrasi pemain game online akan meningkat karena mereka harus menyelesaikan beberapa tugas, mecari celah yang mungkin bisa dilewati dan memonitor jalannya permainan. Semakin sulit sebuah game maka semakin diperlukan tingkat konsentrasi yang tinggi. Tapi jangan jadikan alasan ini untuk malas belajar ya kawan-kawan :D .

Mengatasi rasa sakit
Yang dimaksud disini biasanya bermain game bisa membuat kita lupa tentang rasa sakit yang kita alami baik fisik maupun emosional . misalnya orangy ang sakit dan hanya bisa beridam diri dirumah .dengan adanya video game bisa membaut orang tersebut senang dan melupakan rasa sakitnya .

Meningkatkan koordinasi tangan dan mata
Menurut Penelitian yang dilakukan di Manchester University dan Central Lanchashire University “orang yang bermain game 18 jam seminggu atau sekita dua setengah jam perhari dapat meningkatkan koordinasi antara mata dan tangan “ . berarti bermain video game tidak sepenuhnya tidak berguna  tapi juga jangan sampai lupa waktuuu.


  • Efek Negatif
Kesehatan menurun
            Biasanya jika seseorang sudah kecantuan game mereka bisa lupa waktu dan bahkan tidak ingat bagaimana rasanya lapar (pengalaman) . oleh karena itu hal ini tentu saja bisa membuat kualitas kesehatan menurun bahkan terganggu ,belum lagi untuk gamer yang sering begadang untuk bermian game . dari menurunnya kesehatan ini biasanya menimbulkan masalah fisik juga , diantaranya masalah fisik dari terlalu sering bermain game :

Arthritis dan Carpal 
            Tunnel Syndrome ,  Kedua penyakit tadi adalah gangguan fisik. Video game bisa menyebabkan masalah pada jempol pemainnya di kemudian hari. Tubuhnya juga rentan penyakit osteoarthritis. Sedangkan carpal tunnel syndrome adalah tekanan pada saraf di pergelangan tangan anda. Mungkin hal ini bisa membuat kita lebih memikirkan waktu dalam bermain game dan membatasinya.

Dapat menyebabkan cedera pada anggota tubuh
Jika sering terjadi maka menyebabkan Repetitive Strain Injury (RSI) atau cedera fisik berulang-ulang. Contoh : Cedera jari sehingga bengkak dan sakit yang berulang terus-menerus.

RSI
RSI yang sering terjadi bisa menyebabkan kecacatan / cacat fisik pada seseorang. Contoh : seting pegal-pegal nyeri tulang belakang bisa membuat bentuk tulang belakang menjadi tidak proporsional.

Kerusakan Mata
Sinar biru layar tv atau monitor bisa menyebabkan kerusakan mata, yaitu mengikis lutein pada mata sehingga menyebabkan pandangan kabur degenerasi makula. Main game yang terlalu dekat dengan layar monitor komputer atau layar telavisi bisa menyebabkan mata minus rabun jauh atau miopi. Tidak hanya dari game namun juga bisa menyerang pada saat nonton televisi.


B.  Collision Detection
adalah algoritma untuk mendeteksi collision atau tabrakan dan sangat di butuhkan untuk membuat program game. Contoh penggunaan collision detection ada dalam flash mulai versi 5 ke atas yang telah menyediakan method yang bernama hitTest untuk memeriksa apakah sebuah movie clip bertabrakan dengan movie yang lain. sebelum collison detection ini tersedia, seorang programmer flash harus mendeteksi secara manual koordinat sebuah movie clip dan cara ini di rasa sangat merepotkan.

User Interface pada Game Komputer

user interface adalah tampilan yang di lihat oleh pengguna. user interface berfungsi sebagai penghubung atau mediator antar kompute dan manusia agar hubungan perangkat komputer dengan user bisa terjalin.
dalam user interface desain terdapat beberapa elemen di antaranya adalah 
  • Diegetic
diegetic adalah elemen user interface yang ada dalam dunia permainan bersifat fiksi dan geometris sehingga pemain dan avatar dapat berinteraksi denan mereka melalu visual, audible atau haptic
  • Meta
Meta adaah gambaran yang bisa muncul dalam dunia game, namun tidak selalu di visualisasikan spasial untuk pemain
  • Spatial
spatial / spasial adalah elemen user interface yang di sajikan dalam ruang permainan 3 dimensi dengan atau tanpa suatu entitas dari dunia permainan yang sebenarnya.
  • Non-Diagetic
adalah antarmuka yang di berikan di luar dunia game, hanya terlihat dan terdengar ke permain di dunia nyata desain interface ini semuanya menggunakan visual heads-up display atau HUD


Jumat, 21 April 2017

Arsitektur Game Engine 

Tugas Bab 4

Nama : Wandi Muhammad Arif
NPM : 5C414180
Kelas : 3IA21
Matkul : Pengantar Teknologi Game
Dosen : Syefani Rahma Deski




GameEnginev12Game Engine adalah system perangkat lunak yang dirancang untuk menciptakan dan pengembangan video game. Ada banyak mesin permainan yang dirancang untuk bekerja pada konsol permainan video dan sistem operasi desktop seperti Microsoft Windows, Linux, dan Mac OS X. fungsionalitas inti biasanya disediakan oleh mesin permainan mencakup mesin render ( “renderer”) untuk 2D atau 3D grafis, mesin fisika atau tabrakan (dan tanggapan tabrakan), suara, script, animasi, kecerdasan buatan, jaringan, streaming, manajemen memori, threading, dukungan lokalisasi, dan adegan grafik. Proses pengembangan permainan sering dihemat oleh sebagian besar menggunakan kembali mesin permainan yang sama untuk menciptakan permainan yang berbeda.

Engine bukanlah executable program, artinya engine tidak bisa dijalankan sebagai program yang berdiri sendiri. Diperlukan sebuah program utama sebagai entry point atau titik awal jalannya program. Pada C++, entry point-nya adalah fungsi ‘main().’ Biasanya program utama ini relatif pendek. Game engine adalah program yang ‘memotori’ jalannya suatu program game. Kalau game diilustrasikan sebagai ‘musik’ yang keluar dari mp3 player, maka engine adalah ‘mp3 player’ dan program utama adalah ‘data mp3’ yang dimasukkan ke dalam mp3 player tersebut. Dengan adanya engine, waktu, tenaga dan biaya yang dibutuhkan untuk membuat game software menjadi berkurang secara signifikan.

Beberapa game dengan jenis dan gameplay yang hampir sama bisa dibuat dengan sedikit usaha bila terlebih dulu dibuat engine-nya. Setelah engine diselesaikan, programmer hanya perlu menambahkan program utama, memakai resources (objek 3D, musik, efek suara) yang baru, dan, jika benar-benar dibutuhkan, sedikit memodifikasi engine sesuai kebutuhan spesifk dari game yang bersangkutan. Program game engine seluruhnya berorientasi objek. Dia lebih bersifat reaktif daripada prosedural. Sulit untuk menggambarkan engine secara keseluruhan dalam flow-chart, karena alur program bisa diatur sesuai dengan keinginan pemakai engine, yaitu game programmer.

Beberapa elemen yang ada di dalam game engine adalah :

  • Tools/Data
        Dalam pengembangan game, dibutuhkan data yang tidak semudah menuliskan text files. Dalam pengembangan game, paling tidak dibutuhkan beberapa tools seperti 3d model editor, level editor dan graphics programs. Bahkan jika diperlukan, seringkali kita mengembangkan game engine tersebut dengan menambahkan beberapa code dan fitur yang diperlukan.
  • System
        System sendiri adalah bagian dari game engine yang berfungsi untuk melakukan komunikasi dengan hardware yang berada di dalam mesin. Jika game engine sudah dibuat dengan baik maka system ini adalah satu-satunya bagian yang membutuhkan perubahan yang cukup banyak apabila dilakukan implementasi pada platform yang berbeda. Di dalam system sendiri terdapat beberapa sub system yaitu graphics, input, sound, timer, configuration. System sendiri bertanggung jawab untuk melakukan inisialisasi, update dan mematikan sub system yang terdapat di dalamnya.
  • Console
        Dengan menambahkan console, kita dapat merubah setting game dan setting game engine di dalam game tanpa perlu melakukan restart pada game tersebut. Console sendiri lebih sering digunakan dalam proses debugging. Apabila game engine tersebut mengalami error kita tinggal mengoutputkan error message tersebut ke dalam console tanpa harus melakukan restart. Console sendiri dapat dihidupkan dan dimatikan sesuai keinginan.
  • Support
        Support adalah bagian yang paling sering digunakan oleh system di dalam game engine. Support sendiri berisi rumus-rumus matematika yang biasa digunakan, vector, matrix, memory manager, file loader. Merupakan dasar dari game engine dan hampir digunakan semua projek game engine.
  • Renderer/Engine Core
        Pada game engine, engine core / renderer terdiri dari beberapa sub yaitu visibility, Collision Detection dan Response, Camera, Static Geometry, Dynamic Geometry, Particle Systems, Billboarding, Meshes, Skybox, Lighting, Fogging, Vertex Shading, dan Output.
  • Game Interface
       Game interface sendiri merupakan layer diantara game engine dan game itu sendiri. Berfungsi sebagai control yang bertujuan untuk memberikan interface apabila di dalam game engine tersebut terdapat fungsi fungsi yang bersifat dinamis sehingga memudahkan untuk mengembangkan game tersebut.
  • The Game
        The Game merupakan inti dari penggunaan game engine sendiri, sehingga terserah kita bagaimana mengembangkan game tersebut.

Beberapa Contoh Game Engine Open Source :
- 3Dgame Studio
- Delta 3D
- UnrealEngine
- Panda3D
- Torque
- Quake Engine


Berikut adalah 2 contoh game engine :
  • Fox Engine
fox
Fox engine merupakan Game Engine yang dibangun oleh Kojima Production yang digunakan oleh developer game Konami. Game Engine ini banyak digunakan di game-game konami, PES 2014 adalah game konami pertama yang menggunakan teknologi Fox Engine, walaupun pada saat itu game PES 2014 kurang diminati di pasar global akibat gameplaynya yang kurang realistis. Dan tahun kemarin Konami juga memakai Fox Engine untuk game Metal Gear Solid V : The Phantom Pain dan Pro Evolution Soccer 2016 yang grafisnya begitu realistis dan gameplaynya juga begitu realistis.
  • Frostbite

Hasil gambar

        Frostbite adalah game engine yang dikembangkan oleh EA Digital Illusions CE, yang merupakan pencipta seri Battlefield. Game engine ini dirancang untuk digunakan pada platform Windows, dan pada konsol seperti Playstation 3, Wii U dan Xbox 360 yang kemudian disesuaikan dengan berbagai jenis game. Game engine ini pertama kali digunakan oleh DICE untuk menciptakan game berjenis first person shooter, tetapi telah diperluas untuk mencakup berbagai jenis game lainnya seperti race game dan real-time strategy dan telah digunakan oleh sejumlah EA studio. Sejauh ini, Game engine Frostbite digunakan secara eksklusif untuk Electronic Arts dengan semua judul game yang diterbitkan oleh EA.

Versi :

Frostbite 1.0

        Frostbite mengawali debutnya pada tahun 2008 dengan dibuatnya game Battlefield: Bad Company. Pada versi ini terdapat fitur HDR Audio, yaitu fitur yang menyesuaikan berbagai jenis kenyaringan suara dan memungkinkan pemain mendengar suara penting dengan jelas bahkan jika ada suara-suara lain yang dihasilkan (misalkan, suara tembakan selalu lebih keras daripada suara musik pada game, musik dalam game akan menurunkan volumenya jika terdapat suara tembakan), dan Destruction 1.0, yang memungkinkan pemain untuk menghancurkan benda-benda tertentu, seperti dinding.

Frostbite 1.5

        Versi kedua dari game engine frostbite terdapat pada game Battlefield 1943 pada tahun 2009. Pada versi ini terdapat peningkatan dalam game dengan kemampuan penghancuran Destruction 2.0, yang memungkinkan pemain untuk menhancurkan seluruh bangunan bukan hanya dinding. Pada tahun 2010, DICE merilis Battlefield: Bad Company 2 dengan menggunakan versi game engine ini, yang merupakan game pertama yang membawa game engine frostbite untuk platform Windows. Versi Windows dari game ini memiliki sedikit dukungan dari DirectX 11 Shader, yang berakitab tidak mengambil keuntungan penuh dari seluruh API. Komponen multiplayer Medal of Honor juga menggunakan versi engine ini, meskipun dengan keterbatasan kemampuan dalam fitur penghancuran.

Frostbite 2

        Versi ketiga dari game engine frostbite muncul pada tahun 2011 dengan game Battlefield 3. Frostbite pada versi ini mengambil keuntungan penuh dari DirectX 11 API dan 64-bit prosesor, tanpa dukungan untuk DirectX 9 (Windows XP). Pada versi ini juga ditingkatkan fitur game dalam kehancuran dengan Destruction 3.0 yang menciptakan fisik yang lebih halus dari pendahulunya dan quasi-realtime radiositas menggunakan 'Geometric Enlighten' teknologi. Selain itu perbedaan penting dalam penamaan adalah bahwa Frostbite 2 tidak disebut Frostbite 2.0. DICE telah memberikan beberapa presentasi pada kemajuan teknologi rendering mereka dengan fokus kepada aspek Animasi, Destruction, Skala, Rendering Audio, dan lain-lain.


Sumber :
http://www.plimbi.com/article/163621/5-game-engine-terbaik-2016
http://vandredi-blog.blogspot.co.id/2012/07/game-engine-frostbite.html
https://raflyjuninton93.wordpress.com/2015/05/06/arsitektur-game-engine/
http://tysyudha.blogspot.co.id/2016/04/arsitektur-game-engine.html