Arsitektur Game Engine
Tugas Bab 4
NPM : 5C414180
Kelas : 3IA21
Matkul : Pengantar Teknologi Game
Dosen : Syefani Rahma Deski
GameEnginev12Game Engine adalah system perangkat lunak yang dirancang untuk menciptakan dan pengembangan video game. Ada banyak mesin permainan yang dirancang untuk bekerja pada konsol permainan video dan sistem operasi desktop seperti Microsoft Windows, Linux, dan Mac OS X. fungsionalitas inti biasanya disediakan oleh mesin permainan mencakup mesin render ( “renderer”) untuk 2D atau 3D grafis, mesin fisika atau tabrakan (dan tanggapan tabrakan), suara, script, animasi, kecerdasan buatan, jaringan, streaming, manajemen memori, threading, dukungan lokalisasi, dan adegan grafik. Proses pengembangan permainan sering dihemat oleh sebagian besar menggunakan kembali mesin permainan yang sama untuk menciptakan permainan yang berbeda.
Engine bukanlah executable program, artinya engine tidak bisa dijalankan sebagai program yang berdiri sendiri. Diperlukan sebuah program utama sebagai entry point atau titik awal jalannya program. Pada C++, entry point-nya adalah fungsi ‘main().’ Biasanya program utama ini relatif pendek. Game engine adalah program yang ‘memotori’ jalannya suatu program game. Kalau game diilustrasikan sebagai ‘musik’ yang keluar dari mp3 player, maka engine adalah ‘mp3 player’ dan program utama adalah ‘data mp3’ yang dimasukkan ke dalam mp3 player tersebut. Dengan adanya engine, waktu, tenaga dan biaya yang dibutuhkan untuk membuat game software menjadi berkurang secara signifikan.
Beberapa game dengan jenis dan gameplay yang hampir sama bisa dibuat dengan sedikit usaha bila terlebih dulu dibuat engine-nya. Setelah engine diselesaikan, programmer hanya perlu menambahkan program utama, memakai resources (objek 3D, musik, efek suara) yang baru, dan, jika benar-benar dibutuhkan, sedikit memodifikasi engine sesuai kebutuhan spesifk dari game yang bersangkutan. Program game engine seluruhnya berorientasi objek. Dia lebih bersifat reaktif daripada prosedural. Sulit untuk menggambarkan engine secara keseluruhan dalam flow-chart, karena alur program bisa diatur sesuai dengan keinginan pemakai engine, yaitu game programmer.
Beberapa elemen yang ada di dalam game engine adalah :
- Tools/Data
- System
- Console
- Support
- Renderer/Engine Core
- Game Interface
- The Game
Beberapa Contoh Game Engine Open Source :
- 3Dgame Studio
- Delta 3D
- UnrealEngine
- Panda3D
- Torque
- Quake Engine
Berikut adalah 2 contoh game engine :
- Fox Engine
Fox engine merupakan Game Engine yang dibangun oleh Kojima Production yang digunakan oleh developer game Konami. Game Engine ini banyak digunakan di game-game konami, PES 2014 adalah game konami pertama yang menggunakan teknologi Fox Engine, walaupun pada saat itu game PES 2014 kurang diminati di pasar global akibat gameplaynya yang kurang realistis. Dan tahun kemarin Konami juga memakai Fox Engine untuk game Metal Gear Solid V : The Phantom Pain dan Pro Evolution Soccer 2016 yang grafisnya begitu realistis dan gameplaynya juga begitu realistis.
- Frostbite
Frostbite adalah game engine yang dikembangkan oleh EA Digital Illusions CE, yang merupakan pencipta seri Battlefield. Game engine ini dirancang untuk digunakan pada platform Windows, dan pada konsol seperti Playstation 3, Wii U dan Xbox 360 yang kemudian disesuaikan dengan berbagai jenis game. Game engine ini pertama kali digunakan oleh DICE untuk menciptakan game berjenis first person shooter, tetapi telah diperluas untuk mencakup berbagai jenis game lainnya seperti race game dan real-time strategy dan telah digunakan oleh sejumlah EA studio. Sejauh ini, Game engine Frostbite digunakan secara eksklusif untuk Electronic Arts dengan semua judul game yang diterbitkan oleh EA.
Versi :
Frostbite 1.0
Frostbite mengawali debutnya pada tahun 2008 dengan dibuatnya game Battlefield: Bad Company. Pada versi ini terdapat fitur HDR Audio, yaitu fitur yang menyesuaikan berbagai jenis kenyaringan suara dan memungkinkan pemain mendengar suara penting dengan jelas bahkan jika ada suara-suara lain yang dihasilkan (misalkan, suara tembakan selalu lebih keras daripada suara musik pada game, musik dalam game akan menurunkan volumenya jika terdapat suara tembakan), dan Destruction 1.0, yang memungkinkan pemain untuk menghancurkan benda-benda tertentu, seperti dinding.
Frostbite 1.5
Versi kedua dari game engine frostbite terdapat pada game Battlefield 1943 pada tahun 2009. Pada versi ini terdapat peningkatan dalam game dengan kemampuan penghancuran Destruction 2.0, yang memungkinkan pemain untuk menhancurkan seluruh bangunan bukan hanya dinding. Pada tahun 2010, DICE merilis Battlefield: Bad Company 2 dengan menggunakan versi game engine ini, yang merupakan game pertama yang membawa game engine frostbite untuk platform Windows. Versi Windows dari game ini memiliki sedikit dukungan dari DirectX 11 Shader, yang berakitab tidak mengambil keuntungan penuh dari seluruh API. Komponen multiplayer Medal of Honor juga menggunakan versi engine ini, meskipun dengan keterbatasan kemampuan dalam fitur penghancuran.
Frostbite 2
Versi ketiga dari game engine frostbite muncul pada tahun 2011 dengan game Battlefield 3. Frostbite pada versi ini mengambil keuntungan penuh dari DirectX 11 API dan 64-bit prosesor, tanpa dukungan untuk DirectX 9 (Windows XP). Pada versi ini juga ditingkatkan fitur game dalam kehancuran dengan Destruction 3.0 yang menciptakan fisik yang lebih halus dari pendahulunya dan quasi-realtime radiositas menggunakan 'Geometric Enlighten' teknologi. Selain itu perbedaan penting dalam penamaan adalah bahwa Frostbite 2 tidak disebut Frostbite 2.0. DICE telah memberikan beberapa presentasi pada kemajuan teknologi rendering mereka dengan fokus kepada aspek Animasi, Destruction, Skala, Rendering Audio, dan lain-lain.
Sumber :
http://www.plimbi.com/article/163621/5-game-engine-terbaik-2016
http://vandredi-blog.blogspot.co.id/2012/07/game-engine-frostbite.html
https://raflyjuninton93.wordpress.com/2015/05/06/arsitektur-game-engine/
http://tysyudha.blogspot.co.id/2016/04/arsitektur-game-engine.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar